Depok, Kota Sejarah Hunian Rakyat: Menelusuri Jejak Perumnas Pertama di Indonesia

Klikdepoknews,com. Kota Depok bukan hanya dikenal sebagai kota pendidikan dan penyangga ibu kota Jakarta. Di balik deretan kampus ternama dan kawasan hunian padat, tersimpan sebuah kisah penting dalam sejarah nasional: Depok adalah rumah bagi Perumnas pertama di Indonesia, yaitu Perumnas Depok I.
Perumnas Depok I, yang mulai dibangun pada awal tahun 1976, menjadi pelopor kebijakan pemerintah dalam menyediakan hunian yang terjangkau dan layak bagi masyarakat menengah ke bawah. Kawasan ini dibangun oleh Perum Perumnas (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional), yang dibentuk sebagai respons terhadap krisis perumahan yang melanda kota-kota besar di Indonesia pada masa itu.
Tonggak Awal Program Nasional Perumahan
Pada era 1970-an, pertumbuhan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta meningkat pesat, didorong oleh urbanisasi dan migrasi besar-besaran. Namun, hal ini tidak diiringi oleh ketersediaan rumah yang memadai. Pemerintah Orde Baru saat itu menyadari pentingnya intervensi negara dalam menyediakan tempat tinggal yang layak, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.
Sebagai bagian dari kebijakan strategis nasional, pemerintah membentuk Perumnas dan menunjuk Depok sebagai lokasi pertama pembangunan massal perumahan. Lokasi ini dipilih karena posisinya yang strategis di antara Jakarta dan Bogor, serta memiliki lahan yang masih luas pada masa itu.
Perumnas Depok I dibangun dengan konsep clustered housing dan dirancang untuk menciptakan lingkungan hidup yang tertata. Perumahan ini tidak hanya menyediakan rumah, tetapi juga fasilitas umum seperti pasar, sekolah, tempat ibadah, dan ruang terbuka hijau. Hal ini menunjukkan bahwa sejak awal, proyek ini dirancang bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan komunitas.
Dari Kawasan Hutan ke Permukiman Mandiri
Sebelum pembangunan Perumnas, kawasan Depok bagian selatan masih didominasi oleh perkebunan karet, hutan, dan beberapa kampung tradisional. Kehadiran Perumnas Depok I secara perlahan mengubah wajah kawasan tersebut menjadi lingkungan permukiman yang modern dan mandiri.
Tak lama setelah proyek ini sukses, pemerintah melanjutkan pembangunan tahap selanjutnya dengan Perumnas Depok II Timur dan Barat. Dalam waktu singkat, Depok tumbuh menjadi pusat permukiman baru, terutama bagi para pekerja di Jakarta yang mencari tempat tinggal dengan harga lebih terjangkau namun tetap terhubung dengan ibu kota.
Pada 27 April 1999, Depok resmi menjadi kota otonom dan terlepas dari Kabupaten Bogor. Tak bisa dimungkiri, keberadaan Perumnas menjadi salah satu faktor penentu yang mempercepat pertumbuhan kota ini.
Warisan Sejarah yang Terlupakan?
Kini, setelah hampir lima dekade, kawasan Perumnas Depok I masih berdiri dan dihuni oleh ribuan keluarga. Namun seiring perkembangan zaman, banyak warga yang tidak menyadari nilai sejarah kawasan tempat tinggal mereka. Padahal, inilah titik awal perjuangan Indonesia dalam membangun rumah untuk rakyatnya.
Wali Kota Depok, Supian Suri, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa pemerintah kota tengah merancang program revitalisasi kawasan Perumnas I sebagai bagian dari pelestarian sejarah. “Depok punya peran penting dalam sejarah hunian rakyat Indonesia. Kita akan dorong agar Perumnas Depok I menjadi kawasan heritage yang tidak hanya layak huni, tetapi juga layak dikenang,” ujarnya.
Selain revitalisasi fisik, Pemkot juga berencana menggandeng akademisi dan komunitas arsitektur untuk mendokumentasikan nilai arsitektural dan sosial dari kawasan tersebut.
Masa Depan Kota, Berdiri di Atas Jejak Sejarah
Di tengah laju urbanisasi dan padatnya pembangunan vertikal di Jabodetabek, keberadaan Perumnas Depok I adalah simbol penting bahwa solusi perumahan rakyat pernah dimulai dari tekad dan visi yang kuat. Depok bukan hanya tempat tinggal, tapi juga catatan sejarah tentang bagaimana negara hadir dalam urusan dasar rakyatnya.
Kawasan ini menjadi bukti bahwa pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat bisa diwujudkan melalui kolaborasi antara negara dan warga. Perumnas Depok I bukan sekadar deretan rumah sederhana — melainkan simbol dari mimpi besar Indonesia dalam membangun masa depan yang lebih adil dan layak bagi seluruh rakyatnya.
Related posts
Tutup
Tutup